A. Geografi
1.
Pengertian
Geografi
Dari asal
katanya, geografi itu berakar dari kata geo
berarti bumi, dan graphein berarti tulisan atau lukisan. Oleh karena itu secara
harfiah, geografi itu berarti lukisan tentang bumi. Untuk jelasnya, marilah
kita ikuti konsep geografi, menurut Council of The Geographical Association
(1919), sebagai berikut:
Geografi
berkenaan dengan dunia nyata, dunia yang dipelajari seseorang dengan baik
melalui sol sepatu atau kaki telanjang, dan melalui lukisan atau gambar atau
cara lain. Namun demikian, penelaahan geografi tidak berakhir pada hal-hal yang
terlihat dari luar. Penelaahan tersebut meliputi juga sebab-akibat mengapa
dunia nyata tersebut menampakkan demikian yang dipandang sebagai keseluruhan
yang menghubungkan bagian-bagian yang
telah menjadi apa adanya. Hal itu meliputi hubungan dengan ilmu kealaman.
Berkenaan dengan cara bagaimana hal-hal tadi telah mempengaruhi manusia, dan
kebalikkannya telah dimodifikasi, diubah dan diadaptasi oleh tindakan manusia
(Williams, M., editor : 1976 : 16).
Berkenaan
dengan konsep dasar yang dikembangkan pada geografi, paling tidak, kita dapat
mempelajari dua kelompok konsep dasar yang dikemukakan oleh Getrude Whipple
(James, P.E. : 1979 : 115), dan oleh Henry J. Warman (Gabler, R.E. : 1966 :
13-16). Rincian konsep dasar itu sebagai berikut, Gedrute Whipple mengungkapkan
lima konsep dasar, yaitu :
1) Bumi sebagai pelanet
Bumi disebut sebagai pelanet karena Bumi adalah planet ketiga dari
Matahari yang Bumi juga merupakan planet terbesar dari empat planet kebumian
Tata Surya. Bumi terkadang disebut dengan dunia atau Planet merupakan planet
terpadat dan terbesar kelima dari delapan planet dalam Tata Surya. Biru.
2) Variasi cara hidup
Suratno Rismiati (2001, p.
174) adalah pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan dan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan
pendapat yang bersangkutan. Gaya hidup mencerminkan keseluruhan pribadi yang
berinteraksi dengan lingkungan
3) Variasi
wilayah-wilayah alamiah
Wilayah dapat diartikan
sebagai sebagian permukaan bumi yang dapat dibedakan dalam hal-hal tertentu
dari daerah di sekitarnya.
Sehubungan dengan hal ini
sebagian dari permukaan bumi dapat disebut wilayah pertanian maka semua petani
di wilayah tersebut memiliki sebidang tanah dengan luas tertentu, menanami
tanahnya dengan tanaman tertentu, dan memiliki alat-alat pertanian tertentu.
Sebenarnya terdapat banyak istilah yang serupa dengan wilayah, seperti provinsi,
decisi, zona, jalur, distrik, realm, dan sebagainya yang kesemuanya digunakan
oleh ahli-ahli geografi de ngan pengertian yang hampir serupa dengan istilah
wilayah, yaitu untuk menunjukkan hierarki tertentu dalam suatu wilayah.
4)
Makna wilayah (region) bagi manusia
Dapat kita simpulkan
pentingnya suatu wilayah sebagai berikut.
a. Untuk mengetahui lokasi di
permukaan bumi.
b. Untuk mengetahui ciri khas
yang dihubungkan dengan yang lain.
c. Untuk membandingkan
antarwilayah seragam.
d. Untuk mengetahui
batas-batas dengan daerah sekelilingnya.
e. Untuk
mengetahui luas dan bentuk wilayah yang dimiliki.
f. Untuk mengetahui apakah wilayah yang dikembangkan tidak
mengganggu lingkungan hidup.
5)
Pentingnya lokasi dalam memahami peristiwa dunia
Sejarah
adalah topik ilmu pengetahuan yang sangat menarik. Tak hanya itu, sejarah juga
mengajarkan hal-hal yang sangat penting, terutama mengenai: keberhasilan dan
kegagalan dari para pemimpin kita, sistem perekonomian yang pernah ada,
bentuk-bentuk pemerintahan, dan hal-hal penting lainnya dalam kehidupan manusia
sepanjang sejarah. Dari sejarah, kita dapat mempelajari apa saja yang
memengaruhi kemajuan dan kejatuhan sebuah negara atau sebuah peradaban. Kita
juga dapat mempelajari latar belakang alasan kegiatan politik, pengaruh dari
filsafat sosial, serta sudut pandang budaya dan teknologi yang bermacam-macam,
sepanjang zaman.
Pada tingkat
Sekolah Dasar (SD) dan Pendidikan Dasar (PenDas) konsep dasar itu dapat kita
mulai daari arah (mata angin), jarak, peta, perbedaan waktu, sungai, gunung,
dan demikian seterusnya secara bertahap serta berkesinambungan.
2. Prinsip Geografi
Terdapat
empat prinsip geografi, yaitu : 1) Prinsip Penyebaran : Gejala geografi baik
tentang alam, tumbuhan, hewan, dan manusia yg tersebar secara tidak merata di
muka bumi. Contoh : Timah di Pulau Bangka, pohon bakau di pantai. 2)Prinsip
Interelasi: Hubungan yg saling terkait antara gejala yg satu dgn gejala yg lain
dlm satu ruang tertentu. Contoh : hutan gundul terjadi karena penebangan liar.
3)Prinsip Korologi ( Keruangan ) : Bahwa setiap prinsip ini gejala – gejala,
fakta – fakta, dan masalah – masalah geografi ditinjau dari penyebarannya,
interelasinya, dan interaksinya dan hubungan itu terdapat pada ruang tertentu.
Contoh : Padi hidup subur di daerah dataran rendah. 4)Prinsip Deskriptif:
Prinsip untuk memberikan pelajaran atau gambaran lebih jauh tentang gejal –
gejala, atau masalah – masalah yg diselidiki dlm bentuk tulisan atau kata –
kata yg dapat dilengkapi dgn : diagram, grafik, table, gambar, dan peta.
3. Konsep Dasar Geografi
Konsep
Dasar Geografi adalah sekelompok fenomena atau gejala-gejala sehingga dapat
dipakai untuk menggambarkan berbagai gejala yang sama. Konsep Dasar Geografi
atau Konsep Esensial Geografi dibagi menjadi 10 konsep yaitu :
· Konsep
lokasi adalah letak dimuka bumi, konsep lokasi dibagi menjadi 2, yaitu : Lokasi
relatif, contoh indonesia terletak di antara benua asia dan benua australia.
Lokasi absolut adalah lokasi berdasarkan letak astronomi.
·
Konsep Jarak adalah jarak dari suatu
tempat ke tempat lain yang dapat mempengaruhi nilai suatu objek, contoh : tanah
yang letaknya jauh dari jalan raya harganya akan lebih murah.
·
Konsep Pola Berkaitan dengan fenomena
geografi di permukaan bumi, contoh : pola sungai di daerah lipatan.
·
Konsep morfologi berkaitan dengan bentuk
muka bumi, contoh : daratan tinggi Bogor digunakan untuk perkebunan teh.
·
Konsep aglomerasi adalah penyebaran yang
bersifat mengelompok pada suatu wilayah, contoh : Orang Kalimantan mengelompok
di aliran sungai.
·
Konsep keterjangkauan berkaitan dengan
kondisi permukaan bumi, contoh : suatu daerah yang letaknya dipegunungan akan
sulit di tembus.
·
Konsep Nilai Guna adalah kegunaan fenomena
geografi dipermukaan bumi, contoh : laut lebih bermanfaat untuk nelayan dari
pada untuk petani.
·
Konsep interaksi adalah hubungan timbal
balik antara dua wilayah atau lebih, contoh : desa menghasilkan barang baku,
kemudian kota menghasilkan barang industri.
·
Konsep diferensiasi area adalah perbedaan
corak antar wilayah dipermukaan bumi, contoh : jenis tanaman yang dibudidayakan
di suatu wilayah berbeda-beda.
·
Konsep keterkaitan ruang adalah hubungan
antara fenomena fisik dan non fisik, contoh : penduduk kota membutuhkan nasi
dan desa membutuhkan barang barang produksi dari kota.
B. Sejarah
Hugiono dan
P.K. Poerwantana (1987 : 9) mendefinisikan sejarah sebagai adalah gambaran tentang
peristiwa-peristiwa masa lampau yang dialami manusia, di susun secara ilmiah,
meliputi urutan waktu, diberi tafsiran dan analisis kritis, sehingga mudah
dimengerti dan dipahami.
Ephrain Fischoff (Fairchild, H.P. dkk : 1982 : 141)
mengemukakan :
Sejarah adalah riwayat tentang masa lampau atau suatu
bidang ilmu yang menyelidiki dan menuturkan riwayat itu sesuai dengan metode
tertentu yang terpercaya.
Sartono
Kartodirdjo (1992 : 59) secara
singkat mengkonsepkan :
Sejarah
sebagai pelbagai bentuk penggambaran pengalaman kolektif pada masa lampau.
Sejarah
sebagai bidang ilmu social, memiliki konsep dasar yang menjadi karakter
dirinya, dan yang dapat dibina pada diri kita masing-masing, terutama pada diri
peserta didik. Konsep-konsep dasar itu adalah :
1)
Waktu dan ruang
Konsep yang paling melekat dengan waktu adalah ruang
meskipun secara karakteristik konsep ruang lebih mendekat dengan geografi. Pada
abad XVIII, seorang ahi filsafat Jerman mengemukakan bahwa sejarah dengan
geografi merupakan ilmu dwi tunggal, artinya penelaahan sesuatu peristiwa
berdasarkan dimensi waktunya, tidak dapat dilepas dari ruang waktu terjadinya.
Sejarah mengungkapkan kapan terjadinya sedang geografi merupakan petunjuk
tentang karakter peristiwa yang ditelaah.
2)
Dokumen
Dokumen adalah surat yg tertulis atau tercetak yg
dapat dipakai sbg bukti keterangan (seperti akta kelahiran, surat nikah, surat
perjanjian); barang cetakan atau naskah karangan yang dikirim melalui pos;
rekaman suara, gambar di film, dsb yang dapat dijadikan bukti keterangan.
3)
Alur peristiwa
Suatu rentetan peristiwa atau rentetan pengalaman
sejarah masa lampau berdasarkan urutan waktu terjadinya.
4) Kronologi
Kronologi
adalah pengalaman sejarah masa lampau.
5)
Peta
Peta adalah gambar atau lukisan keseluruhan ataupun
sebagian permukaan bumi baik laut maupun darat.
Menjadi alat
bantu tentang lokasi sesuatu peristiwa itu terjadi.
6) Tahap-tahap peradaban
Perkembangan masyarakat dari mulai tahap peramu
(kehidupan???) sederhana, ke pramu yang lebih maju, selanjutnya ke tahap cocok
tanam sederhana, dan kemudian ke masyarakat pertanian maju, merupakan
tahap-tahap peradaban masyarakat berdasarkan penguasaan teknologi serta
sekaligus juga tahap ekonominya. Konsep tahap-tahap peradaban, dalam penerapan
telaahan sejarah, merupakan suatu metode yang dapat mngungkapkan perkembangan
serta kemajuan suatu masyarakat. Dengan menerapkan pendekatan sesuai dengan
konsep tahap-tahap peradaban, kita dapat merumuskan suatu generalisasi bahwa
bagaimanapun sederhananya masyarakat, tidak ada yang mandeg budayanya,
melainkan selalu mengalami perkembangan dan kemajuan. Yang berbeda terjadi di
antara suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya, terletak pada kecepatannya.
7)
Evolusi
Evolusi
adalah peristiwa yang berlangsung sangat lambat.
8) Revolusi
Revolusi
adalah peristiwa yang berlangsung sangat cepat.
No deposit bonus, deposit bonus, free spins, casino free spins
BalasHapusNo Deposit Bonus, 벳 365 가상 축구 deposit 토토 커뮤니티 bonus, free spins, casino free spins, casino free 슬롯 꽁 머니 spins, 넥스트 벳 casino free spins, casino 바카라 시스템 배팅 법 free spins, casino free spins, casino free spins, casino