Jumat, 15 Juli 2016

Makalah Life Skills

BAB II
PEMBAHASAN

A.  Konsep Dasar Life Skills
      1.    Definisi Life Skills
Life skills dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai kecakapan hidup. Makna dari kecakapan hidup adalah keterampilan untuk bekerja, sebagai modal untuk memecahkan masalah dalam pekerjaannya.


Berikut ini terdapat beberapa definisi life skills dari para ahli, diantaranya:
a.    Menurut Broling (1989) “life skills“ adalah interaksi berbagai pengetahuan dan kecakapan yang sangat penting dimiliki oleh seseorang sehingga mereka dapat hidup mandiri.



b.    Menurut Kent Davis (2000:1) kecakapan hidup adalah “manual pribadi“ bagi tubuh seseorang. Kecakapan ini membantu peserta didik belajar bagaimana memelihara tubuhnya, tumbuh menjadi dirinya, bekerja sama secara baik dengan orang lain, membuat keputusan yang logis, melindungi dirinya sendiri dan mencapai tujuan di dalam kehidupannya.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Makna kecakapan hidup (life skills) lebih luas   dari ketrampilan untuk bekerja. Orang yang tidak bekerja misalnya ibu rumah tangga, orang yang telah pensiun atau anak-anak tetap memerlukan kecakapan hidup.

Pendidikan kecakapan hidup adalah pendidikan untuk meningkatkan kemampuan, kesanggupan, dan keterampilan yang diperlukan oleh seseorang untuk menjalankan kehidupan (Menjaga kelangsungan hidup dan pengembangan dirinya, Depdiknas: 2002). Kemampuan adalah realisasi dari kecakapan hidup yang bersifat kognitif (mengetahui cara mengerjakan), kesanggupan adalah realisasi dari kecakapan hidup yang lebih bersifat afektif (kemauan atau dorongan untuk berprilaku), dan ketrampilan adalah realisasi dari kecakapan hidup yang bersifat psikomotorik (tindakan yang dilakukan atas dasar pengetahuan dan kemauan)
2.    Tujuan Life Skills
Tujuan pendidikan kecakapan hidup adalah menyiapkan peserta didik agar yang bersangkutan mampu, sanggup, dan terampil menjaga kelangsungan hidup dan perkembangannya di masa datang.
Tujuan khusus pendidikan kecakapan hidup adalah:
a.    Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk memecahkan berbagai masalah kehidupannya
b.    Memberikan wawasan yang luas mengenai pengembangan karir
c.    Memberikan bekal dengan latihan dasar tentang nilai-nilai yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
d.   Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang fleksibel sesuai dengan prinsip pendidikan berbasis luas (broad-based education)
e.    Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya di lingkungan sekolah dan di masyarakat sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah.


B.  Identifikasi Jenis-Jenis Life Skills

Kecakapan hidup dibagi menjadi empat jenis,  yakni :
1.        Kecakapan personal (personal skills)
Mencakup kecakapan mengenal diri (self awareness) dan kecakapan berpikir rasional (thinking skills) Kecakapan mengenal pada dasarnya merupakan penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, anggota masyarakat dan warga negara, serta menyadari dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, sekaligus menjadikan sebagai modal dalam meningkatkan dirinya sebagai individu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan lingkungannya.
Kecakapan berpikir rasional mencakup:
a.    Kecakapan menggali dan menemukan informasi (informating searching)
b.    Kecakapan mengolah informasi dan mengambil keputusan (informating processing and decision making skills),
c.    Kecakapan memecahkan masalah secara kreatif (creative problem solving skills).
2.        Kecakapan sosial (social skills)
Kecakapan sosial atau kecakapan interpersonal (interpersonal skills) mencakup antara lain kecakapan komunikasi dengan empati (communication skills) dan kecakapan bekerjasama (collaboration skills).
Dua kecakapan diatas disebut sebagai kecakapan hidup yang bersifat umum atau kecakapan hidup general (general life skills/ GLS). Kecakapan hidup tersebut di perlukan oleh siapapun baik mereka yang bekerja, mereka yang tidak bekerja dan mereka yang sedang menempuh pendidikan.

3.        Kecakapan akademik (academic skills)
Kecakapan akademik (academic skills) yang sering kali juga disebut kemampuan berpikir ilmiah pada dasarnya merupakan pengembangan dari kecakapan berpikir rasional pada GLS. Kecakapan akademik lebih menjurus kepada kegiatan yang bersifat akademik atau keilmuan.

4.        Kecakapan vokasional (vocational skills)
Kecakapan vokasional (vokasioanal skills) sering kali disebut dengan kecakapan kejuruan. Artinya kecakapan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan tertentu yang terdapat di masyarakat. Kecakapan vokasional lebih memerlukan keterampilan motorik. Dalam kecakapan vokasional tercakup kecakapan vokasional dasar atau pravokasional yang meliputi kecakapan menggunakan alat kerja, alat ukur, memilih bahan, merancang produk; dan kecakapan vokasional penunjang yang meliputi kecenderungan untuk bertindak dan sikap kewirausahaan

Kecakapan akademik dan vokasional termasuk kedalam kecakapan hidup yang bersifat khusus (specific life skills). Kecakapan ini diperlukan seseorang untuk menghadapi problema bidang khusus tertentu.



Menurut Sonata Stein bahwa terdapat empat kategori standar yang perlu dipersiapkan di masa mendatang tentang kecakapan bagi orang dewasa.
1.    Mendapatkan informasi dan ide-ide.
2.    Mengkomunikasikan dengan penuh percaya diri perasaannya dan dapat dimengerti oleh orang lain.
3.    Membuat keputusan yang didasarkan pada informasi yang solid dan mampu menganalisis dan dapat menentukan secara hati-hati.
4.    Selalu belajar agar tidak ketinggalan.

Tidak hanya itu, disini juga terdapat jenis – jenis life skills menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut:
1.    Broling
Pendapat Broling (1989) dalam pedoman penyelenggaraan program kecakapan hidup pendidikan non formal mengelompokkan life skills menjadi tiga kelompok, yaitu:
a.    Kecakapan hidup sehari-hari (daily living skills), antara lain meliputi: pengelolaan kebutuhan pribadi, pengelolaan keuangan pribadi, pengelolaan rumah pribadi, kesadaran kesehatan, kesadaraan keamanan, pengelolaan makanan-gizi, pengelolaan pakaian, kesadaran pribadi  sebagai warga negara, pengelolaan waktu luang, rekreasi, dan kesadaran lingkungan.

b.    Kecakapan hidup sosial/pribadi (personal/social skill), antara lain meliputi : kesadaran diri (minat, bakat, sikap, kecakapan), percaya diri, komunikasi dengan orang lain, tenggang rasa dan kepedulian pada sesama, hubungan antar personal, pemahaman dan pemecahan masalah, menemukan dan mengembangkan kebiasaan positif, kemandirian dan kepemimpinan.

c.    Kecakapan hidup bekerja (occupational skill), meliputi: kecakapan memilih pekerjaan, perencanaan kerja, persiapan keterampilan kerja, latihan ketrampilan, penguasaan kompetensi, menjalankan suatu profesi, kesadaran untuk menguasai berbagai ketrampilan, kemampuan menguasai dan menerapkan teknologi, merancang dan melaksanakan proses pekerjaan, dan menghasilkan produk barang dan jasa.
2.    World Health Organization (WHO)
WHO mengelompokkan kecakapan hidup kedalam lima kelompok, yaitu: Kecakapan mengenal diri (self awareness) atau kecakapan pribadi (personal      skills), Kecakapan sosial (social skills), Kecakapan berpikir (thinking skills), Kecakapan akademik (academic skills) dan Kecakapan kejuruan (vokasional skills).

3.    Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda
Ditjen PLSP mengelompokkan life skills secara operasioanal kedalam empat jenis, yaitu:
a.    Kecakapan pribadi (personal skills) yang mencakup kecakapan mengenal diri sendiri, kecakapan berpiki rasional dan percaya diri
b.    Kecakapan sosial (sosial skills), seperti kecakapan melakukan kerja sama, bertenggang rasa, dan tanggung jawab sosial
c.    Kecakapan akademik (academic skills) seperti kecakapan dalam berpikir ilmiah, melakukan penelitian, dan percobaan-percobaan dengan pendekatan ilmiah
d.   Kecakapan vokasioanal (vocational skills) adalah kecakapan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan tertentu yang terdapat dimasyarakat, seperti dibidang jasa (perbengkelan, jahit menjahit dan produksi barang tertentu ).













Tidak ada komentar:

Posting Komentar